• Jelajahi

    Copyright © INEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Follow on Google+

    Diduga Joko Widodo Tidak Memiliki Ijazah UGM Asli.

    Admin
    Sabtu, 25 Oktober 2025, 10/25/2025 05:17:00 PM WIB Last Updated 2025-10-25T10:17:30Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    iNEWS, Jakarta — Kontroversi dugaan pemalsuan ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM) yang dikaitkan dengan mantan Presiden Joko Widodo kembali memantik perhatian publik. Kali ini, pernyataan keras datang dari Prof. M. Yudhie Haryono, M.Si., Ph.D., akademisi dan tokoh yang pernah berada di lingkar awal karier politik Jokowi saat pencalonannya sebagai Wali Kota Solo pada 2005.


    Dalam percakapannya dengan Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, pada Rabu (22/10/2025), Prof. Yudhie menyampaikan klaim tegas bahwa Joko Widodo tidak memiliki ijazah UGM yang asli.

     

    “100 persen Pak Jokowi tidak punya ijazah UGM,” ujar Yudhie melalui pesan WhatsApp, seraya menambahkan, “Dan sudah lama kami usulkan agar dia dihukum karena menipu semua orang.”

     

    Lebih lanjut, Yudhie menjelaskan bahwa tim relawan yang dulu mendukung Jokowi sama sekali tidak mengetahui soal keabsahan dokumen akademik tersebut.


    “100 persen tim lingkar luar tidak tahu. Kami hanya fokus pada materi Pilgub dan Pilpres,” ujarnya.


    Sebut Nama Pratikno sebagai Pengatur


    Saat ditanya siapa sosok di balik munculnya ijazah UGM Jokowi yang disebut-sebut palsu, Yudhie secara terbuka menuding Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., mantan Rektor UGM (2012–2017) yang juga menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara pada masa pemerintahan Jokowi.


    “Ijazah Pak Jokowi yang atur itu Pratikno,” tegasnya.
    “Aktornya tunggal: Pratikno,” tambah Yudhie tanpa ragu.


    Namun hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Prof. Pratikno maupun UGM atas pernyataan tersebut. UGM sendiri dalam berbagai kesempatan sebelumnya menegaskan bahwa Joko Widodo adalah alumnus sah Fakultas Kehutanan.


    Sengkarut Legitimasi Akademik Jokowi


    Isu keaslian ijazah Jokowi telah lama menjadi perdebatan di ruang publik. Sejumlah aktivis dan peneliti independen mempertanyakan keabsahan dokumen akademik tersebut, bahkan beberapa di antaranya sempat dijerat hukum karena menuding adanya pemalsuan.


    Meski demikian, pernyataan terbaru dari Prof. Yudhie—yang dikenal sebagai figur internal pada masa awal karier politik Jokowi—membuat isu ini kembali menguat. Klaim bahwa Pratikno diduga menjadi aktor tunggal dalam penerbitan ijazah tersebut menambah dimensi baru dalam polemik panjang ini.


    Pertaruhan Integritas dan Akuntabilitas Bangsa


    Terlepas dari kebenaran dugaan tersebut, kasus ini menimbulkan keprihatinan serius terhadap merosotnya nilai kejujuran dan integritas di ranah politik serta akademik Indonesia. Dugaan bahwa seorang mantan rektor dan pejabat tinggi negara bisa terseret dalam skandal pemalsuan ijazah menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan dan kepemimpinan bangsa.


    Para pengamat menilai, kasus ini seharusnya menjadi momentum bagi institusi hukum dan akademik untuk membuka tabir kebenaran secara transparan.


    “Meskipun kebohongan itu lari secepat kilat, satu waktu kebenaran akan mengalahkannya,” tulis Prof. Jacob Elfinus Sahetapy—sebuah kutipan yang kembali relevan untuk menggambarkan dinamika kasus ini.

     

    Hingga berita ini diterbitkan, publik menanti langkah resmi lembaga terkait, baik dari UGM maupun aparat penegak hukum, guna memastikan duduk perkara yang sesungguhnya.


    Seperti pesan Prof. Sahetapy: kebenaran mungkin lambat, tapi ia tak pernah gagal mengejar kebohongan.
    Bayang-bayang ijazah Jokowi—dan dugaan peran Prof. Pratikno di baliknya—akan terus menjadi pertanyaan sejarah bagi integritas bangsa. (TIM CN)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini