iNEWS | Serdang Bedagai — 24 Oktober 2025 Kebakaran hebat melanda deretan ruko di Jalan Besar Lintas Provinsi, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, pada Kamis (23/10/2025) sekitar pukul 13.20 WIB.
Sedikitnya tiga unit ruko dilaporkan ludes terbakar, terdiri dari toko kelontong, rumah makan Mie Aceh, dan sebuah bangunan kelenteng di Kelurahan Pekan Dolok Masihul, Lingkungan I.
Namun di tengah puing dan bara api yang telah meluluhlantakkan bangunan, sebuah Al-Qur’an ditemukan utuh tanpa terbakar, seolah menjadi simbol keteguhan iman di tengah musibah.
Tim Bidlabfor Polda Sumut Turun ke Lokasi
Sehari pascakejadian, Tim Laboratorium Forensik (Bidlabfor) Polda Sumut bersama Polsek Dolok Masihul melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat (24/10/2025) pukul 14.12 WIB.
Tim dipimpin oleh IPDA Hajry Ushalli, S.Si, didampingi BRIPKA Heru Susantoro dan BRIPDA Reza Syahputra.
Petugas forensik mengumpulkan sampel sisa bakaran, memeriksa sumber api awal, dan mewawancarai sejumlah saksi, termasuk Hamdan Rangkuti dan Hambali Pohan. Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti kebakaran tersebut.
“Kami sudah mengamankan lokasi dan memasang garis polisi. Tim Labfor Polda Sumut masih bekerja untuk mengetahui sumber api secara ilmiah,” ujar Kapolsek Dolok Masihul AKP Hendri D. Simanjuntak, SH kepada media di lokasi.
Dugaan Awal: Percikan Lilin dan Bensin
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, kebakaran diduga bermula dari ruko milik Habibullah Rangkuti, seorang pengusaha toko pakaian.
Saat kejadian, dua pekerja remaja — P (16) dan ASA (16) — tengah bekerja di dalam ruko. P menuangkan bensin dari jerigen ke ember, sementara ASA menggunakan lilin untuk merekatkan plastik pembungkus gula batu.
Diduga, percikan api dari lilin menyambar uap bensin yang mudah terbakar, menyebabkan ledakan kecil dan kobaran api besar dalam hitungan detik. Api dengan cepat menjalar ke seluruh isi ruko, kemudian merembet ke rumah makan Mie Aceh milik Abdul Malik dan kelenteng milik Acin di sisi kanan bangunan.
“Api tiba-tiba besar, kami tidak sempat menyelamatkan barang. Untung semua orang berhasil keluar,” ungkap Pendi, warga sekitar yang menjadi saksi mata.
Pemadaman Dramatis dan Evakuasi Cepat
Teriakan warga membuat suasana panik. Dua unit mobil Pemadam Kebakaran Kecamatan Dolok Masihul dikerahkan ke lokasi.
Dalam upaya pemadaman selama lebih dari satu jam, petugas dan warga berjibaku menaklukkan si jago merah agar tidak merembet ke bangunan lain di sekitar kawasan padat itu.
Seluruh penghuni dan pemilik ruko berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Tidak ada korban jiwa dilaporkan, meski kerugian materiil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
“Kami bergerak cepat mengamankan lokasi dan membantu evakuasi. Api baru bisa padam setelah dilakukan pendinginan,” kata IPDA Ismail Har, Kanit Reskrim Polsek Dolok Masihul.
Al-Qur’an Tak Tersentuh Api: Fenomena yang Bikin Haru
Dari hasil pantauan lapangan, media mendapati satu eksemplar Al-Qur’an masih utuh di antara abu dan arang di lokasi kebakaran.
Lembaran kitab suci itu terlihat tidak terbakar sama sekali, meski seluruh isi bangunan di sekitarnya hangus total.
Peristiwa itu sontak menjadi perbincangan warga dan netizen, banyak yang menyebutnya sebagai “tanda kebesaran Allah di tengah musibah”.
Warga sekitar bahkan sempat meneteskan air mata saat melihat pemandangan itu.
“Bangunan habis terbakar, tapi Al-Qur’an sama sekali tidak hangus. Kami semua kaget dan merinding,” ujar Husen Silaban , warga setempat.
Tindakan Pemerintah dan Kepolisian
Camat Dolok Masihul, Jimmy Louis K. Purba, SE, melalui Lurah Pekan Dolok Masihul, Syahruddin Lubis, S.Pd, bersama perangkat kelurahan, Kasi Trantibmas, dan tokoh masyarakat turut meninjau lokasi kebakaran.
Pemerintah daerah mengoordinasikan bantuan darurat dan pendataan kerugian, sementara masyarakat sekitar spontan menggalang donasi untuk korban.
Kapolsek Dolok Masihul AKP Hendri D. Simanjuntak mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati menggunakan bahan mudah terbakar, terutama saat bekerja di area tertutup.
“Kami berharap warga waspada. Penggunaan lilin, bensin, dan bahan kimia harus sesuai prosedur agar tidak menimbulkan bahaya serupa,” tegasnya.
Kesimpulan: Musibah, Mukjizat, dan Kewaspadaan
Kebakaran di Dolok Masihul bukan hanya meninggalkan puing bangunan dan kerugian besar, tetapi juga pelajaran penting tentang keselamatan kerja dan keajaiban iman.
Di tengah api yang melahap segalanya, Al-Qur’an yang tetap utuh menjadi simbol harapan dan pengingat bahwa musibah sering kali membawa pesan spiritual yang dalam.
Polisi kini masih menunggu hasil analisis forensik dari Polda Sumut untuk menentukan penyebab teknis kebakaran. Sementara itu, masyarakat Dolok Masihul mulai bergotong royong membantu korban membangun kembali usaha mereka.
( Tim.RI)


