iNews - Kuala Tanjung, 1 Juni 2025 – Kehadiran kapal pesiar mewah MV Star Voyager untuk kedua kalinya di Pelabuhan Pelindo Regional 1 Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, disambut antusias oleh masyarakat dan pelaku ekonomi lokal. Sebanyak 20 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diberikan kesempatan eksklusif untuk memamerkan produk-produk unggulan kepada ratusan wisatawan mancanegara yang turun dari kapal.
Produk-produk khas Batubara seperti tenun songket, kerajinan tangan berbasis limbah laut, hingga kuliner tradisional seperti sambal andaliman dan kue tradisi Melayu dipajang di area khusus pelabuhan. Interaksi langsung dengan wisatawan asing membuka peluang tidak hanya untuk penjualan, tapi juga potensi ekspor dan jejaring bisnis global.
“Ini bukan sekadar bazar. Ini jendela dunia untuk UMKM Kuala Tanjung,” ujar Eka, pengrajin tenun songket asal Tanjung Gading.
“Kami sangat bersyukur dilibatkan. Ini pengalaman berharga dan motivasi besar untuk terus naik kelas,” tambahnya.
Kolaborasi Maritim dan UMKM: Sinergi Nyata Ekonomi Kerakyatan
Keterlibatan UMKM dalam penyambutan kapal pesiar ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Batu Bara, Pelindo Regional 1, serta sektor pariwisata dan kepelabuhanan. Inisiatif ini menegaskan pendekatan inklusif pemerintah dalam menjadikan sektor maritim sebagai pintu masuk pertumbuhan ekonomi rakyat.
“Kami ingin setiap kapal pesiar yang datang tak hanya membawa wisatawan, tapi juga membawa harapan baru bagi pelaku UMKM,” ujar salah satu perwakilan Pelindo.
“Kehadiran MV Star Voyager adalah momen strategis untuk menunjukkan bahwa Batubara siap tampil di panggung internasional.”
MV Star Voyager: Pembuka Pintu Wisata Maritim Sumatera Utara
MV Star Voyager merupakan kapal pesiar berbendera Bahamas dengan kapasitas lebih dari 3.293 penumpang dan awak kapal dari 17 negara. Kuala Tanjung menjadi salah satu destinasi pelayaran internasionalnya di kawasan Asia Tenggara. Kedatangan kapal ini menjadi bukti pengakuan terhadap potensi Kuala Tanjung sebagai gerbang wisata maritim Sumatera Utara.
Dengan keindahan pesisir, potensi budaya, serta kearifan lokal yang masih terjaga, Kuala Tanjung memiliki modal kuat untuk dikembangkan menjadi destinasi unggulan wisata bahari yang tidak hanya mengandalkan panorama, tapi juga mengangkat ekonomi masyarakat lewat UMKM.
Harapan ke Depan: Jadikan Tradisi, Bukan Sekadar Momen
Para pelaku UMKM berharap agar kegiatan seperti ini tidak menjadi acara seremonial musiman, tetapi dijadikan program berkelanjutan. Keberlanjutan inilah yang akan menjadikan UMKM lokal sebagai bagian integral dari narasi pariwisata internasional.
“Kalau ini terus dilakukan setiap ada kapal datang, maka kami bisa hidup, berkembang, bahkan bersaing di pasar global,” pungkas Eka penuh harap.
Kunjungan MV Star Voyager bukan hanya membawa turis, tapi juga membawa semangat baru bagi ekonomi kerakyatan di pesisir timur Sumatera. Kuala Tanjung kini bukan sekadar pelabuhan ekspor, tetapi pelabuhan harapan. ( Tim)




