• Jelajahi

    Copyright © INEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Follow on Google+

    Jurnalis Metro TV Sahril Helmi Ditemukan Tewas Pasca Ledakan Speedboat Basarnas di Maluku Utara

    Admin
    Sabtu, 08 Februari 2025, 2/08/2025 03:20:00 PM WIB Last Updated 2025-02-08T08:20:00Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    CNEWS - Ternate – Enam hari setelah dinyatakan hilang akibat ledakan speedboat Basarnas di perairan Maluku Utara, jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, ditemukan tewas. Jenazahnya ditemukan terdampar di pesisir pantai Desa Sabatang, Kecamatan Bacan Timur, Kabupaten Halmahera Selatan, pada Sabtu (8/2) pagi.


    50 Mil dari Lokasi Ledakan


    Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, mengungkapkan jenazah ditemukan sekitar 50 mil laut dari lokasi ledakan, di koordinat 0°27’21.92″S / 127°41’31.34″E. Tim SAR gabungan segera bergerak menuju lokasi setelah menerima laporan warga.


    "Tim Rescue USS Bacan bersama Polairud langsung menuju lokasi menggunakan Searider. Namun, di perjalanan, mereka bertemu dengan speedboat penumpang yang telah lebih dulu membawa jenazah ke Pelabuhan Babang Bacan," ujar Iwan.


    Jenazah Sahril Helmi kemudian dikawal ke RSUD Labuha untuk identifikasi lebih lanjut. Berdasarkan pemeriksaan awal dan video call dengan pihak keluarga, korban diduga kuat adalah Sahril Helmi. Pihak keluarga yang sedang menuju Labuha dengan KRI Mata Bongsang telah diberi kabar terkait temuan ini.


    Tragedi di Laut: Kronologi Ledakan Maut


    Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu malam (2/2) ketika speedboat Basarnas mengalami ledakan dahsyat di tengah laut. Sahril, yang tengah bertugas meliput, menjadi salah satu korban. Tiga orang tewas, beberapa lainnya luka-luka.Hingga kini, penyebab ledakan masih diselidiki oleh pihak berwenang.


    Duka di Dunia Jurnalistik

    Kepergian Sahril Helmi meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan dunia pers Indonesia. Ia dikenal sebagai jurnalis yang gigih dan berani dalam meliput berbagai peristiwa penting.

    "Kami kehilangan seorang pewarta yang berdedikasi tinggi. Sahril selalu mengutamakan kebenaran dalam setiap liputannya," ujar salah satu rekannya di Metro TV.

    Sebelum tragedi ini, Sahril sempat menghubungi keluarganya. Percakapan itu menjadi komunikasi terakhirnya sebelum ia dinyatakan hilang. Kini, dedikasi dan perjuangannya akan tetap hidup dalam karya-karya jurnalistik yang ia tinggalkan.

    (Redaksi)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini