iNEWS, NABIRE — Aktivitas perjudian jenis togel dan dadu di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, hingga kini masih berjalan lancar tanpa hambatan. Berdasarkan pantauan media pada Jumat (8/11/2025), sejumlah titik di wilayah Nabire masih menjadi lokasi operasi perjudian yang diduga dikendalikan oleh seorang bandar besar berinisial MM Umi.
Meski praktik ini telah berlangsung lama dan secara terbuka diketahui masyarakat, belum ada tindakan tegas dari aparat kepolisian, baik di tingkat Polres Nabire maupun Polda Papua Tengah. Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan publik mengenai keseriusan aparat penegak hukum dalam memberantas perjudian ilegal.
“Sudah lama judi togel dan dadu beroperasi di sini. Semua orang tahu siapa bandarnya, tapi tidak pernah ada penangkapan. Kami khawatir hukum tidak lagi berjalan,” ujar salah seorang tokoh masyarakat yang meminta namanya dirahasiakan.
Aktivitas Perjudian Masih Berjalan Aman dan Terkendali
Dari hasil pemantauan lapangan, aktivitas jual beli nomor togel dan permainan dadu masih berlangsung secara terbuka di beberapa titik strategis di Nabire. Bahkan, transaksi dilakukan dengan sistem “setoran harian” yang disebut-sebut dikelola langsung oleh jaringan MM Umi, yang dikenal luas di wilayah tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, kegiatan itu masih berlangsung aman dan terkendali, tanpa adanya tindakan penggerebekan, penyitaan, maupun penangkapan dari pihak kepolisian setempat.
Kondisi ini memunculkan dugaan kuat bahwa ada pembiaran atau perlindungan dari oknum aparat, mengingat aktivitas tersebut sudah berlangsung lama namun tetap tidak tersentuh hukum.
Desakan dari Tokoh Agama dan Pemuda
Sejumlah tokoh agama dan pemuda di Nabire menyuarakan keprihatinan mereka terhadap maraknya praktik perjudian yang dianggap merusak moral dan ketertiban sosial. Mereka mendesak Kapolda Papua Tengah dan Kapolres Nabire untuk segera menindak tegas bandar besar MM Umi serta menutup seluruh jaringan perjudian di wilayah itu.
“Jangan biarkan masyarakat kecil jadi korban. Kalau hukum hanya tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, ini akan menghancurkan kepercayaan publik terhadap kepolisian,” tegas salah satu tokoh gereja di Nabire.
Kepolisian Diminta Bertindak Tegas
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Polres Nabire terkait keberlanjutan praktik perjudian tersebut. Beberapa kalangan menilai, diamnya aparat penegak hukum menunjukkan lemahnya pengawasan dan komitmen dalam menegakkan aturan.
Para pemerhati sosial di Papua Tengah menilai, kasus ini perlu mendapat perhatian langsung dari Kapolda Papua Tengah agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap jajaran Polres Nabire.
“Kalau benar bandar ini sudah kebal hukum, maka ini bukan lagi sekadar persoalan kriminal, tetapi juga soal integritas institusi,” ujar seorang aktivis antikorupsi lokal kepada wartawan.
Tuntutan Publik: Tutup Total dan Usut Dugaan Perlindungan
Masyarakat Nabire kini menuntut agar seluruh praktik judi togel dan dadu ditutup total, serta meminta usut tuntas dugaan keterlibatan oknum aparat yang membiarkan kegiatan tersebut tetap berjalan.
Kasus ini dianggap sebagai uji kepercayaan publik terhadap Polri di daerah, terutama di tengah agenda besar reformasi kepolisian nasional yang sedang digulirkan oleh pemerintah.
“Kalau di pusat sedang bicara reformasi Polri, di sini justru judi bebas beroperasi tanpa hukum. Ini ironi yang harus segera dihentikan,” pungkas seorang pemuda di Nabire.
Redaksi akan terus memantau perkembangan kasus ini dan menunggu klarifikasi resmi dari pihak kepolisian mengenai dugaan pembiaran terhadap aktivitas perjudian ilegal di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. ( Tim)





