iNews - Serdang Bedagai, 11 Juni 2025 — Ketua LSM Terkams (Lembaga Swadaya Masyarakat Terima Keluhan dan Aspirasi Masyarakat Sumatera), M. Sudandi, melayangkan kritik keras terhadap Sekretariat DPRD (Sekwan) Serdang Bedagai atas insiden pembagian daging qurban kepada wartawan dalam kondisi beku yang dinilai tidak layak dan tidak menghormati profesi pers.
Dalam keterangannya kepada media di Sei Rampah, Rabu (11/6), Sudandi menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk ketidakpekaan institusi publik terhadap mitra kerja strategis seperti wartawan. Ia bahkan menyebut insiden itu sebagai penghinaan dan mendesak pencopotan Sekretaris DPRD.
“Daging qurban dalam kondisi beku dan terkesan asal dibagikan bukan sekadar tidak etis, tapi mencerminkan arogansi dan pelecehan terhadap insan pers. Sekwan layak dicopot!” tegas Sudandi.
Kritik Tidak Hanya Soal Daging Qurban
Sudandi menambahkan bahwa permasalahan di Sekretariat DPRD tidak berhenti pada pembagian daging qurban. Ia menyoroti pula kondisi lingkungan kantor DPRD Serdang Bedagai yang sempat kumuh dan tidak terawat, dengan sampah menumpuk sebelum akhirnya dibersihkan usai mendapat sorotan media.
“Ini memalukan. Bagaimana mungkin kantor wakil rakyat dibiarkan seperti tempat terbengkalai? Apakah kebersihan dan kenyamanan bukan bagian dari pelayanan publik?” ucapnya.
Menurut Sudandi, situasi ini menunjukkan lemahnya manajemen internal dan kurangnya rasa tanggung jawab dari Sekwan sebagai pejabat administratif.
Desakan Evaluasi dan Tindakan Tegas
LSM Terkams secara terbuka meminta Ketua DPRD Serdang Bedagai, Togar Situmorang, untuk segera mengambil langkah tegas terhadap kinerja Sekwan. Sudandi menilai, jika dibiarkan, ketidakbecusan ini akan berdampak pada citra lembaga legislatif di mata publik.
“Jangan tunggu publik makin kecewa. Ini soal tata kelola, etika, dan integritas lembaga DPRD. Ketua DPRD harus segera turun tangan.”
Menanggapi desakan tersebut, Togar Situmorang menyatakan dirinya tengah menjalani masa reses dan berjanji akan mengambil tindakan setelah masa tersebut berakhir.
“Saya sedang reses. Setelah selesai, saya akan panggil Sekwan dan lakukan evaluasi bersama jajarannya,” ujarnya singkat saat dikonfirmasi.
Sekwan Masih Bungkam, Akses Komunikasi Tertutup
Upaya media untuk mendapatkan klarifikasi dari Sekretaris DPRD Serdang Bedagai, M. Fahmi, sejauh ini belum membuahkan hasil. Beberapa wartawan melaporkan bahwa mereka kesulitan menghubungi Fahmi melalui telepon maupun WhatsApp. Bahkan, muncul dugaan bahwa nomor-nomor jurnalis telah diblokir oleh yang bersangkutan sejak lama.
Situasi ini semakin memicu kecurigaan publik akan ketertutupan komunikasi dan minimnya transparansi dalam pelayanan DPRD Serdang Bedagai.
Catatan Akhir: Profesionalisme Harus Dikembalikan
Insiden ini memperlihatkan urgensi pembenahan tata kelola birokrasi di lembaga publik. Daging qurban beku mungkin tampak sepele, tetapi dalam konteks hubungan kemitraan dengan media dan pelayanan publik, peristiwa ini menjadi simbol lemahnya komunikasi, etika administrasi, dan profesionalisme birokrasi lokal.
Jika tak segera ditindak, yang tercoreng bukan hanya nama Sekwan, tapi citra DPRD Serdang Bedagai secara keseluruhan.
( Tim - Red)